Ridha Fadhly
4 min readJul 23, 2021

UGD

kabar kurang menyenangkan gw terima terkait kondisi teman positif covid-19 kadar saturasi oksigen mencapai didalam tubuh mencapai titik maximal yang mengharuskan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan insetif dan bernafas dibantu oksigen, naik motor bareng teman dari kosan menuju rumah sakit karena teman dijemput menggunakan ambulance dan dibantu oleh petugas rs setempat. sesampai di rs gw memesan segelas nutrisa panas untuk membasi bibir yang kering biar rokok yang gw bakar ga terlalu asem seperti chat yang dianggurin oleh gebetan

ambulance datang selang beberapa menit sebelum gw menghabiskan nutrisa di dalam gelas, bayar minuman dan langsung ke dalam ruangan untuk memastikan kondisi teman tersebut dan setelah itu lanjut menemui perawat jaga malam, meja perawat itu satu ruangan dengan pasien positif lain, melihat keliling ugd tempat pasien terbaring lemas dengan alat bantu pernafasan tiap orang dan disisi lain ditemanin benda mati bernama tabung oksigen beda tipis tinggi dengan gw. dipengujung obrolan salah satu dari kita memberikan contact yang bisa dihubungi ketika terjadi sesuatu.

kebangun karena telpon dari manajer menanyakan kondisi teman positif menjelaskan dengan kondisi nyawa yang masih berserakan seperti potongan puzzle baru yang baru di beli gw harus menjelaskan kronologi semalam sampai hari ini, setelah telpon selesai gw melanjutkan aktivitas panasin air untuk menyeduh kopi, memutar musik dan mandi biar memulai hari segar dan wangi. turunkan sepeda, pasangan headset untuk mendengarkan lagu sepanjang perjalanan ke kantor pastinya dengan helm kece yang ditempelin penuh sticker udah kayak helm motor touring.

nyalain laptop dan memulai pekerjaan seperti biasa tiba-tiba ada voice note masuk yang berisi permintaan tolong untuk membawakan pemanas air, selimut, dompet dan barang lainnya untuk dianterin ke rs, gw bergegas menyalakan motor dan membawa pencuci tangan, masker dan membeli sarung tangan steril untuk mengambil barang yang diminta. setelah semua lengkap bergegas mengantarkan barang yang dia minta ke rumah sakit.

pagi ini gw masuk dan keluar melalui pintu samping agar tidak berbaur dengan pasien positif di ruang ugd, gw balik ke kantor dengan perasaan seperti pergi, selang beberapa menit di kantor salah satu teman minta tolong anterin buah ke rs agar ada asupan nutrisi selain nasi, berangkat dengan perasaan yang sama semua itu berubah ketika salah satu petugas memberitahu kalau teman gw dipindahkan ke ugd dan teman minta tolong memindahkan barang dari ruangan ke depan.

selesai dengan semua barang gw keluar mengambil nafas dan memperhatikan langit biru tanpa awan hari ini tanpa disadari kuping gw mendengerkan isakkan tangis dari dua orang yang berbeda di kiri kanan sudut rumah sakit, semantara dua orang menangis yang lain menenangkan dalam bahasa bima yang ga gw mengerti sama sekali hal apa yang mereka bicarakan, setiba gw diluar yang gw jumpai kesedihan yang lebih dari di dalam ruang ugd, sontak gw merasa sedih dan lemes banget melihat begitu menyeramkan kondisi di dalam dan di luar ruangan ugd.

karena ga tahan melihat kondisi diluar takut ikut menangis gw menghampiri ruang perawat di dalam ruangan ugd, baru beberapa pertanyaan yang sempat gw jawab tiba-tiba sudut mata kanan melihat sesuatu yang ganjil tanpa disadari posisi berdiri berubah dari awal membelakang pada saat itu menghadap ke mayat salah seseorang pasien dirumah sakit tersebut pandangan gw ga mau beralih dari hal tersebut sampai benar-benar ilang dari hadapan gw tetapi melekat diingatan sampai akhirnya gw beranikan menulis apa yang gw alami hari ini.

membatu beberapa detik mengingat hal tersebut sebelum ditegur oleh perawat untuk melanjutkan obrolan tentang teman yang positif. begitu selesai semua urusan di rumah sakit gw tertegun begitu lama di parkiran mengingat kebelakang untuk menggabungkan potongan ingatan tentang kejadian kebelakang. tentang tangisan dua orang dipojokkan rumah sakit, beberapa orang menengkan yang menangis, pasien yang meninggal dan mereka yang dirawat di ruangan ugd.

apa yang gw lewati hari ini dua hari ini cukup mengurus hati dan pikiran karena hal ini sudah lama gw hindari karena melekat dalam ingatan lama sehingga memicu berpikir secara berlebihan yang membuat mata gw susah dipejamkan malam, ditambah setiap baca berita di media sosial yang membuat sedih banget dari berbagai orang yang ditinggal suami,istri,ayah ibu,kakek, nenek, anak, teman dan kerabat. membaca hal berita atau status teman tanpa disaradi meneteskan air mata.

beberapa menit gw menenangkan diri balik ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda, setiba di kantor yang bisa gw lakuin cuma mematung karena lemes mengingat hal yang gw lihat beberapa jam kebelakang, salah satu cara mengalihkan pikiran memutar musik atau menonton konser musik di youtube. sedang asik mendengarkan musik pemberitahuan masuk dari teman minta tolong beliin air putih.

sebelum ke rs gw makan biar ada tenaga untuk mengingat hal-hal yang masih menempel seperti lumut di dinding yang sudah lama dilupakan oleh pemiliknya rumah. rumah sakit selesai,kopi dingin pilihan lain untuk untuk penyegaran pikiran tanpa pikir panjang gw melunjr ke kopi gumbe untuk memesan es kopi dingin.

untuk teman-teman tetap jaga kesehatan jika keluar tetap jalankan protokol kesehatan dengan memakai masker,bawa disinvektan,saling jaga dan saling bantu orang-orang disekitarnya dan kalian teman yang lagi berjuang tetap semangat kalian dicintai banyak orang jangan pernah merasa sendiri kita lewati semua ini dengan saling support gw disini sayang dengan kalian semua tetap kuat menjalani hidup teman.

Ridha Fadhly
Ridha Fadhly

Written by Ridha Fadhly

0 Followers

sumatera barat - kadang menulis kadang tidak

No responses yet