bima,2023
matahari naik perlahan panas bima mulai terasa membakar kulit tapi keinginan keluar rumah lebih tinggi dari matahari dihari itu. ada dua hal yang ingin saya janji yang ingin saya tepati itu sebelum berangkat ke flores, pertama singgah ke kantor surfaid bertemu rekan kerja, kedua sore hari minggu ketemu yayu ingin mengenal proses dan mencoba sendiri menyeduh kopi manual brew.
motorku berjalan pelan ditengah panas kota bima meninggalkan semua yang aku lewati, semua masih sama sejak aku pindah dari kota ini tahun dua ribu dua puluh dua, bukit hijau,pohon rimbun yang berumur panjang tetap berdiri kokoh menjulang tinggi ke langit,sementara masyarakat dikolong langit sibuk dengan aktivitas masing-masing tanpa rasa takut panas matahari yang membuatku menggerutkan kening sedangkan kuda dengan asiknya menikmati hawa panas matahari dengan berteduh dibawah pohon.
beberapa menit mengendarai motor sampailah aku di kantor dengan suasana dan masih sama dikala libur kerja, pada saat itu ada bang chandra, nona erbhin dan nona dita dengan kegiatan mereka masing-masing, bertegur sapa dan saling bertanya kapan sampai bima satu sama lain sebagai gerbang untuk bertukar cerita tentang banyak hal.
obrolan mengalir begitu saja seperti aliran air dari tempat tinggi ke tempat rendah tanpa bisa berhenti,dita bercerita tentang serunya pendakian ke rinjani dan tempat lain yang mereka kunjungi di lombok sedangkan bang chandra bercerita tentang pengalaman kerja pertama di jakarta tapi erbhin menceritakan hal lain yang dia lakukan beberapa bulan ini sementara aku menceritakan rencana liburan ke pulau flores.
kantor selesai saatnya pindah ke kedai kopi gumbe tapi sebelum kesana mampir di tukang goreng pisang langganan dipertigaan, pisang goreng pasangan kopi dingin setiap menikmati kopi siang atau sore di gumbe. seperti hari-hari biasa menghabiskan waktu di kedai kopi untuk bercerita sambil melihat bukit jatiwangi hijau dengan tanaman jagung ataupun tumbuhan lain.
sebelum adzan magrib mengumandang di pengeras suara di tempat ibadah aku lanjut ke otto coffee setelah dari kedai kopi gumbe untuk melihat matahari turun diujung teluk bima. pulang bersih-bersih lalu menutup hari sabtu manis singgah di beegining.